Sabtu, 01 Juni 2013

DEFINISI GEREJA.

DEFINISI GEREJA
Foto Pdt. Trevor Christian Johnson dan Panuel Maling
Dalam Seminar Penyajian Materi "Bertumbuh untuk Berbuah"
di Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) Jemaat Filadelfia ABepura


Kata Gereja (bahasa Portugisigreja dan bahasa Yunaniεκκλησία (ekklêsia)) berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari agama Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat". Istilah ini Muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Ketiga Yohanes, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.

Gereja berasal dari bahasa Protugis: igreja, yang berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo = memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia) memiliki beberapa arti:
  1. Arti pertama ialah 'umat' atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah gedung.
  2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi.
  3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll.
  4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Contoh kalimat  “Gereja menentang perang Irak."
  5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah umat Kristen" di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus.

Gereja adalah tempat kita memuji Tuhan Yesus dan bertemu hamba hamba lain.

Sejarah Gereja di indonesia  

Picture Sejarah Ringkas
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir pertama kali dikenal sebagai sebuah yayasan di negara Indonesia pada tahun 1969, tetapi Misi Indonesia Jakarta belum secara resmi dibentuk sampai tahun 1975. Dari tahun 1980 sampai 2001 misi tersebut hanya didukung oleh misionaris setempat dan pasangan senior misionaris asing bidang kemanusiaan yang melayani di bawah organisasi LDS Charities. Pada tahun 1987 Gereja menerima pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia sebagai sebuah kesatuan Gereja yang terpisah dari yayasan yang sebelumnya dibentuk. Pada bulan Januari tahun 2000 Presiden Gereja, Gordon B. Hinckley, mengunjungi Indonesia atas undangan Presiden Abdurrahman Wahid. Tahun berikutnya misionaris asing diizinkan kembali melayani di negara Indonesia bersama para misionaris setempat.



Saat ini Misi Indonesia Jakarta terdiri dari 23 cabang di bawah 3 distrik. Sebagian besar cabang-cabang ini berada di pulau Jawa, dengan satu cabang di kota Medan di pulau Sumatra dan satu cabang lagi di kota Manado di pulau Sulawesi. Para misionaris melayani di semua cabang. Juga, ada 7 pasang misionaris senior yang ditugaskan untuk membantu proyek-proyek kemanusiaan serta program pelayanan lainnya melalui LDS Charities, membantu di kantor misi, dan memberi dukungan pada cabang-cabang setempat.



Presiden George H. and Bonnie J. Groberg
Jul 2010 - sekarang George Holbrook Groberg, 57, dan Bonnie Gay Jensen Groberg, memiliki tujuh anak, Lingkungan Castlerock, Pasak Idaho Falls Taylor Mountain. Presiden Groberg terakhir melayani sebagai penasihat presiden di Pasak BYU-Idaho 1 dan juga merupakan mantan uskup dan penasihat uskup, presiden Remaja Putra lingkungan, presiden cabang dan misionaris di Misi Asia Tenggara. Ia adalah seorang dokter anak. Lahir di Idaho Falls, Idaho, untuk Delbert Valentine dan Jennie Holbrook Groberg.

Sister Groberg adalah mantan penasihat di presidensi Remaja Putri lingkungan, presiden Pratama lingkungan, penasihat dalam presidensi Lembaga Pertolongan lingkungan, direktur paduan suara lingkungan dan direktur perkemahan Remaja Putri lingkungan. Lahir di Salt Lake City, Utah, untuk Joseph Elwood dan Gloria Marie Winther Jensen.



Presiden Ross H. dan Sister B. Heidi Marchant
Jul 2007 - Jun 2010 Sejak Juli 2007 sampai Juli 2010, Presiden Ross H. dan Sister B. Heidi Marchant dari Wilayah Holiday Salt Lake City memimpin sebagai presiden misi dan istri. Sebelum panggilannya sebagai presiden misi, Presiden Marchant telah bekerja selama 32 tahun untuk Farmers Insurance dalam menangani klaim-klaim kematian dan luka serius yang diakibatkan karena kecelakaan berkendaraan. Ia juga telah bekerja sebagai seorang pelobi bagi Badan Pembuat Undang-Undang Utah (Utah Legislature) dan Departemen Asuransi di negara bagian Utah. Sebagai seorang pemuda, ia menerima panggilan misinya ke Misi Singapura tetapi tidak lama setelah itu nama misinya diubah menjadi Misi Asia Tenggara. Setelah melayani beberapa bulan di Singapura, dia dikirim untuk melayani di Indonesia. Penatua Ezra Taft Benson telah mendedikasikan Indonesia bagi pekerjaan misi beberapa bulan sebelumnya. Presiden Marchant tiba di Indonesia pada tahun 1970 dan melayani di kota Jakarta, Bandung, dan Bogor. Pengalamannya di Gereja mencakup sebagai sekretaris cabang, penasihat dalam keuskupan, juru tulis cabang, guru Pratama, dan presiden misi wilayah. Ia dilahirkan dan dibesarkan di Salt Lake City, Utah, dan lulus dari University of Utah pada jurusan keuangan. Ia bertemu Sister Marchant di sebuah pernikahan dan sepuluh bulan kemudian mereka menikah di Bait Suci Salt Lake. Mereka adalah orang tua dari delapan anak – 4 putra dan 4 putri. Semua putra dan seorang putri mereka telah melayani misi penuh-waktu – semuanya melayani di misi yang berbahasa Spanyol. Mereka memmiliki 9 cucu.

Sister Marchant juga dilahirkan di Salt Lake City, Utah, menghadiri University of Utah dan lulus dengan gelar di bidang Medical Technology, serta pernah melayani sebagai pekerja sejarah keluarga, sekretaris Lembaga Pertolongan wilayah, presiden Pratama lingkungan, penasihat dalam presidensi Lembaga Pertolongan, dan pemimpin pelayanan kasih Lembaga Pertolongan. Setelah anak-anak mereka lahir, Sister Marchant bekerja satu malam setiap minggu pada bank darah di Rumah Sakit LDS, tetapi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membesarkan anak-anak mereka dan menciptakan suasana yang baik di dalam keluarga mereka.

Presiden Dean C. dan Sister Margaret J. Jensen
Jul 2004 - Jun 2007 Dari Juli 2004 hingga Juni 2007, presiden misi yang memimpin adalah Presiden Dean C. Jensen. Ia dan istrinya, Margaret Jean Jensen, adalah anggota dari Wilayah Mesa Arizona Salt River. Sebelum panggilan mereka sebagai presiden misi dan istri, mereka telah melayani bersama di Jakarta, Indonesia; Oaxaca, Mexico; dan Jameson, Missouri. Sewaktu muda, Presiden Jensen melayani sebagai misionaris di Misi Northern Indian. Pengalaman di Gereja dari Presiden Jensen termasuk sebagai jurutulis wilayah, sekretaris pelaksana wilayah, presiden Remaja Putra wilayah, anggota dewan tinggi, uskup dan pembina pramuka. Ia lulus dengan gelar BS di Business Administration dari Universitas Nevada, Las Vegas dan menjalankan perusahaan konstruksi pribadinya selama 30 tahun membangun rumah-rumah tinggal, gedung-gedung komersial/industri dan restoran-restoran. Ia dilahirkan pada tanggal 14 Juli 1946 di Boise, Idaho dengan orang tua Weldon Tolman dan Roma Condie Jensen. Ia dan Sister Jensen dinikahkan di Bait Suci Mesa pada tahun 1967. Mereka adalah orang tua dari 7 anak dan memiliki 13 cucu.

Selain pelayanan mereka sebagai misionaris, Sister Jensen pernah melayani sebagai penasihat di presidensi Remaja Putri wilayah, misionaris wilayah, presiden Lembaga Pertolongan lingkungan, presiden Remaja Putri dan guru Ajaran Injil. Sister Jensen dilahirkan di Safford, Arizona dengan orang tua Grover Lamro dan Margaret Elaine Russell Hoopes.

Teleb Selamat Membaca!!!

DISTRIK BOMELA = Persekutuan Pelajar Mahasiswa Keluarga Bomela (P2MKB)















Foto ini di upload dengan tujuan bahwa kalau selama ini dana PNPM Mandiri selama ditangani oleh kk senior kami P2MKB "Richson T. Aruman" dana itu sudah pernah sampai pada mahasiswa dan pelajar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh TPKD dan TPKK.
Foto Pembagian Dana PNPM Mandiri bulan April tahun 2013
 
Makanya Jangan ada dusta diantara kita.

Teleb!

GEREJA JEMAAT REFORMASI PAPUA (GJRP)



Ajaran Reformed: Itu Apa?
Dr. Dick Kroneman, Ph.D., Th.D.
30 Maret 2013

1.     Kata pengantar

Ajaran Reformed / ajaran Calvinis adalah ajaran yang diajarkan oleh reformator Yohanes Calvin (1509-1564), bersama-sama dengan rekan-rekan sekerjanya (termasuk Huldrych Zwingli, Martin Bucer, Heinrich Bullinger, dan lain-lain) dan pengikut-pengikutnya (termasuk Theodorus Beza (1509-1605); Hiëronymus Zanchius (1516-1590); Franciscus Gomarus (1563-1641); Zacharias Ursinus (1534-1583); Caspar Olevianus (1536-1587), dan lain-lain).
Ajaran Reformed tidak dapat terlepas dari ajaran Reformasi Gereja pada abad ke-16 di Eropa (Negeri Jerman, Perancis, Swis, Belanda, Inggris, dan lain-lain).
Di tengah-tengah penganut Reformasi dalam abad ke-16 ada beberapa aliran:
1.       Aliran Humanisme (pengikut-pengikut Erasmus dari Rotterdam)
2.       Aliran Anglikan (di negeri Inggris)
3.       Aliran Luteranisme (pengikut-pengikut Martin Luther)
4.       Aliran Calvinisme (pengikut-pengikut Yohanes Calvin)
5.       Aliran Anabaptisme (pengikut-pengikut Jan van Leiden; Menno Simons, dan lain-lain)
Reformasi melawan ajaran-ajaran palsu di dalam Gereja Katolik:
1.       Pengampunan dosa dapat diperoleh melalui pertobatan dan pembayaran uang
2.       Maria dan orang-orang kudus yang lain adalah pengantara antara Allah dan manusia
3.       Perjamuan kudus (komuni) merupakan pengulangan pengorbanan Yesus Kristus pada kayu salib
4.       Sakramen-sakramen (pembaptisan, perjamuan kudus, pengakuan dosa) memberikan keselamatan rohani
5.       Paus adalah kepala gereja yang mewakili Yesus Kristus
6.       Imam, uskup dan kaum rohaniawan pada umumnya tidak boleh menikah
Jawaban dari Reformasi sangat berbeda:
1.       Kembali kepada ajaran Alkitab (Sola Scriptura). Alkitab lebih penting daripada tradisi / ajaran gereja; ajaran gereja harus sesuai dengan ajaran Alkitab (patokan utama)
2.       Hanya Yesus Kristus saja adalah pengantara di antara Allah dan manusia (solus Christus); pengampunan dosa tidak tergantung dari pertobatan manusia, tetapi dari kematian Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
3.       Perjamuan Kudus tidak merupakan pengulangan pengorbanan Yesus Kristus. Kematian Yesus hanya terjadi satu kali saja pada kayu salib dan tidak usah diulangi lagi. Perjamuan Kudus merupakan peringatan kematian Yesus dan sekaligus menguatkan persekutuan rohani dengan Allah melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus.
4.       Hanya ada dua sakramen (pembaptisan dan perjamuan kudus); Sakramen-sakramen ini tidak mengerjakan iman, tetapi mereka bermaksud untuk menguatkan iman yang sudah ada.
5.       Hanya Yesus Kristus adalah kepala gereja; Roh Kudus hadir di tengah-tengah jemaat di dalam hari orang yang percaya. Setiap orang yang percaya adalah imam.
6.       Pendeta dan majelis boleh nikah. Pernikahan adalah hal yang baik yang ditetapkan oleh Allah sendiri.
7.       Kebaktian hari minggu berpusat pada pemberitaan Firman Allah (khotbah), bukan pada pembagian sakramen perjamuan kudus. Sakramen-sakramen merupakan meterai dan tanda tangan Allah di bawah Firman Allah / janji Allah yang disampaikan.
Ringkasan dari ajaran Reformasi, khususnya seperti itu diungkapkan oleh Martin Luther dan Yohanes Calvin adalah: Sola Scriptura (hanya Alkitab saja; bukan tradisi); Solus Christus (hanya Kristus saja; bukan Maria, orang-orang kudus sebagai pengantara); Sola Gratia (hanya karena anugerah Allah; bukan berdasarkan pekerjaan rohani manusia); Sola Fide (hanya melalui iman).

2.     Ajaran Yohanes Calvin dan Pengikut-pengikutnya

Gereformeerde Gemeenten di Belanda dan Gereja Jemaat Reformasi di Papua adalah gereja-gereja yang termasuk aliran Reformed / Calvinis. Gereja GKI dan GGRI juga termasuk gereja-gereja reformed. Ajaran itu berakar pada Alkitab dan pada ajaran Reformasi yang tadi kami bicarakan. Tetapi ajaran ini perlu dibahas lebih terperinci juga.
Dokumen-dokumen utama:
1.       Alkitab
2.       Pengakuan Iman Rasuli
3.       Pengakuan Gereja Belanda (1561)
4.       Katekismus Heidelberg (1563)
5.       Fasal-fasal Ajaran Dordrecht (1619)
6.       Pengakuan Westminster dan Katekismus Westminster (1648)
Ajaran-ajaran utama:
Ajaran reformasi berdasar pada Alkitab, termasuk surat Roma.
1.       Berfokus pada kemuliaan Allah tritunggal (Soli Deo Gloria)
2.       Berdasar pada Firman Allah saja (Sola Scriptura)
3.       Kesatuan Perjanjian Lama dan Baru
4.       Kita dapat menerima keselematan melalui Kristus saja (Solus Kristus)
5.       Kristus adalah Nabi, Imam, dan Raja
6.       Kita dapat menerima keselamatan melalui iman saja (Sola fide; sola gratia)
7.       Teologia Perjanjian Allah dengan umatnya
8.       Kepentingan pembaptisan anak
9.       Kepentingan karya Roh Kudus di dalam hati kita / kelahiran kembali orang pribadi
10.   Kepentingan pengenalan tiga bagian: Sengsara, Kelepasan, Persembahan Syukur kepada Allah
11.   Kerusakan total manusia (Total depravity)
12.   Pemilihan tanpa syarat (Unconditional election)
13.   Penebusan terbatas (Limited atonement)
14.   Anugerah yang tidak dapat ditolak (Irresistible grace)
15.   Ketekunan orang-orang kudus / orang yang percaya (Perseverance of the saints)
16.   Pemerintahan warga masyarakat diberikan tugas oleh Allah sendiri
(Bandingkan R.C. Sproul. 1997. What Is Reformed Theology? Understanding the Basics. Grand Rapids, Michigan: Baker Books. Juga: Stephen Tong. 1994. Reformasi dan Teologi Reformed. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia. Dan juga: Th. van den End. 2004. Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme. Cetakan ke-3. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.)

Ecclesia Reformata Semper Reformanda: Gereja Reformasi selalu harus Direformasikan
·         Reformasi ajaran (ajaran alkitabiah)
·         Reformasi hati (pertobatan)
·         Reformasi tingkah laku (etika)
·         Reformasi tata gereja (sistem presbiterial-sinodal; melawan sistem hierarki)
Roma 12:1-2
Konsep ‘Reformasi Lanjutan’ (‘Nadere Reformatie’ dalam Bahasa Belanda; ‘Second Reformation’ dalam Bahasa Inggris).
Abad ke-17 dan ke-18: Willem Teellinck; Wilhelmus a Brakel; Gisbertus Voetius; Johanes Koelman, dan lain-lain:
‘Reformasi Lanjutan’ dalam hati pribadi orang dan di dalam masyarakat.

3.     Pertanyaan dan Jawaban 1 dari Katekismus Heidelberg

Pertanyaan: Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati?
Jawaban: Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati, bukan milikku, melainkan milik Yesus Kristus, Juruselamatku yang setia. Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya Dia telah melunasi seluruh utang dosaku dan melepaskan aku dari segala kuasa iblis. Dia juga memelihara aku, sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak Bapa yang ada di sorga, bahkan segala sesuatu harus berguna untuk keselamatanku. Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang Kudus, Dia memberikan kepastian mengenai hidup yang kekal, dan menjadikan aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya.

4.     Pertanyaan dan Jawaban 1 dari Katekismus Besar Westminster

Pertanyaan: Apa tujuan utama dan tertinggi manusia?
Jawaban: Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah memuliakan Allah dan bersukacita sepenuhnya di dalam Dia untuk selama-lamanya.

5.     Peranan / Fungsi Katekismus & Pengakuan Iman

·         Mengaku iman Kristen yang diakui gereja dan pribadi orang masing-masing
·         Mengajar ajaran Kristen kepada generasi muda dan orang yang baru menjadi orang Kristen
·         Memberikan bimbingan rohani kepada umat Kristen
·         Membela ajaran Alkitab terhadap ajaran palsu yang tidak sesuai dengan Alkitab
·         Memuliakan nama Allah Tritunggal
Pengakuan iman dan Katekismus merupakan penuntun-penuntun yang menuntun ke Alkitab. Alkitab adalah patokan dasar, sedangkan Pengakuan iman dan Katekismus adalah patokan yang diturunkan.

6.     Perbedaan antara iman sejati dan iman yang bukan sejati

·         Iman sejati
·         Iman historis
·         Iman sementara
·         Iman mujizat
(Bandingkan Matius 13:1-9; 18-23; Perumpamaan tentang seorang penabur)
Iman sejati adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang-orang yang percaya dengan sungguh-sungguh.
      Iman sejati bersifat ‘TETAPI’ / ‘NAMUN’
           (Mazmur 130; Matius 15:21-28)
      Iman sejati bersekutu dengan Allah; menyerahkan hati kepada Allah
      Iman sejati berbuah baik: mengasihi Allah dan sesama manusia; melarikan diri dari dosa (‘takut akan
            TUHAN’)
      Iman sejati selalu menantikan keselamatan dan penyelamatan dari Allah / Tuhan Yesus Kristus

7.     Catatan mengenai nama ‘Reformasi’

Nama Gereja di Belanda: Gereformeerde Gemeenten in Nederland: Gereja Jemaat-jemaat Protestan di Belanda.
Nama Gereja di Papua: GJPI (Gereja Jemaat Protestan di Indonesia) à Gereja Jemaat Reformed di Papua
Nama gereja di Papua diubah beberapa kali, tetapi dasar ajaran dan dokumen-dokumen dasar gereja tetap sama, yaitu ajaran Reformasi adalah penting sejak waktu semula (1984 dan sebelumnya).
Kata ‘protestan’ diturunkan dari kata bahasa Latin ‘pro-testari’, artinya: ‘memberikan kesaksian mengenai kebenaran [melawan ajaran-ajaran palsu].
Kata ‘reformed’ diturunkan dari kata ‘reformasi’, artinya ‘pembentukan kembali’, ‘pembaharuan [menurut patokan Firman Allah].

8.     Penutupan

Ajaran Reformasi adalah penting bagi kita semua, khususnya di dalam konteks Papua juga.
Reformasi selalu diperlukan: Reformasi ajaran, reformasi hati (pertobatan), dan reformasi tingkah laku kita (etika).
Reformasi melawan idolatri (penyembahan patung-patung orang kudus). Tetapi idolatri juga termasuk pemikiran palsu mengenai Allah atau pemikiran yang kurang seimbang (contohnya, pikiran bahwa Allah tinggal di tempat jauh dan tidak memperhatikan kami; atau pikiran bahwa Allah adalah ‘Bapa kami’ dan Yesus adalah ‘teman kami’, tanpa memperhatikan bahwa Allah adalah ‘Raja kami’ yang kudus).
Ajaran Reformasi juga penting dalam soal-soal yang terkait dengan konteks budaya di Papua, contohnya rasa takut akan roh-roh jahat, tukang sihir, pengutukan.
Tuhan terus-menerus memelihara dan melindungi anak-anak-Nya. Sehingga kita tidak usah takut akan kuasa-kuasa gelap.
Pentinglah bahwa kita menguji iman kita masing-masing.
Pentinglah untuk menyelidiki Katekismus Heidelberg dan lain-lain, dan ayat-ayat Alkitab yang merupakan dasar ajaran Katekismus Heidelberg.

9.     Pertanyaan-pertanyaan


A.      Pertanyaan-pertanyaan dari peserta

B.      Pertanyaan-pertanyaan dari pembawa materi





TIPS BERPIKIR POSITIF



 By. Maling,Panuel



Dalam mengarungi hidup yang tidak tahu akan ke mana ini, kita dituntut untuk tetap bisa bertahan sampai sejauh mana ketahanan diri kita dalam menjalaninya. Ketahanan diri kita sangat dipengaruhi oleh pola pikir yang kita miliki dalam memandang semua persoalan hidup yang memang tidak pernah habis. Nah, pola pikir yang dimaksud itu tidak lain adalah bagaimana membiasakan berpikir positif. Untuk itu, penulis ingin memberikan tips dan cara terapi berpikir positif yang sebaiknya kita ketahui bersama.

Pola pikir kita sebenarnya bukanlah murni bawaan sejak lahir, tetapi berpikir positif itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Artinya bila kita tumbuh dan berkembang dalam lingkungan orang yang berpikir negatif maka kemungkinan besar kita juga akan menjadi pribadi yang memiliki pola berpikir yang negatif juga. Untuk itulah, maka seringkali kita mendengar petuah dari orang yang lebih tua untuk memperluas pergaulan. Satu manfaat ya itu tadi, kita bisa membandingkan pola pikir yang berbeda.

Untuk terapi, tidak usah jauh-jauh bahkan tidak harus mengikuti seminar yang mahal. Cukup kita dekatkan diri kita ke Sang Maha Pencipta. Jika kita merasa tidak mampu berjuang sendiri melawan tekanan batin, maka carilah komunitas atau orang yang kira-kira bisa membimbing kita. Kenapa mendekatkan diri ke Tuhan itu perlu? Bila kepada Tuhan kita bisa mengikhlaskan semuanya, maka dengan keyakinan bahwa semua hal sudah diatur dan ditakdirkan oleh Yang di Atas, maka kita pun akan merasa mantap dan tidak ada berprasangka buruk lagi.

Selalu tenangkan diri kita. Kalau perlu berlatihlah yoga. Yoga terbukti membuat orang merasa tenang dalam berpikir, dan berpikir tenang membuat semua organ tubuh kita juga bisa bekerja dengan teratur. Jika belum tahu banyak tentang yoga, bukan berarti kita berhenti di tahap ini. Pastinya kita tahu bagaimana menenangkan diri kita sendiri, tanpa harus tahu yoga terlebih dahulu. Menenangkan diri itu bisa dilatih dengan cara, bergerak secara tenang, berpikir secara terarah alias tidak lompat-lompat, berbicara pun sebisa mungkin diperlambat.

Belajar dari orang lain. Bila mengharapkan pengetahuan kita sendiri, rasanya susah untuk konsisten. Kita butuh tambahan informasi tentang pengalaman orang lain dan tips lain yang ada di berbagai media. Bahkan di era sangat modern sekarang ini, mencari informasi apa pun bisa ditemukan dengan mudah di media cetak, elektronik, terlebih lagi di dunia maya.

Intropeksi diri. Untuk melihat perkembangan diri kita, sebaiknya selalu intropeksi akan kemajuan yang telah kita alami setelah melakukan beberapa langkah untuk melatih kita berpikir positif. Intropeksi yang kita lakukan ini juga membantu kita untuk kembali semangat, kenapa, karena kita biasanya bersemangat bila ada target yang kita buru dan secara bertahap langkah-langkah yang telah kita lakukan ternyata memberikan perubahan berarti.

Berpikir positif sangatlah mudah karena tidak ada yang bisa mempengaruhinya kecuali diri kita. Lagi pula, sifat ini tergolong sifat yang  dipuji oleh masyarakat karena tentunya selalu memberikan pandangan yang mengharapkan adanya kemajuan dan perbaikan di masa yang akan datang. Jadi, tidak ada alasan lagi yang patut kita jadikan tameng untuk tidak bisa merubah pola pikir kita dari positif ke negatif.

HANCUR DIATAS KEMISKINAN (UKAM SENGSARA EPISODE KE-2)

Foto : Lokasi Tambang Emas di Mosomdua (Doc: Tim Penolakan, 25/8/2018) Memasuki era Revolusi Industri 4.0, negara-negara maju seper...