Selasa, 24 Oktober 2017

Seri 54 Tahun INJIL Masuk di Abenaho, Kabupaten Yalimo

KEMANDIRIAN - Sejak Injil masuk di Abenaho pada tanggal 28 Oktober 1963, berdasarkan visi umum yang terdapat dalam Matius 28:19-20 berita INJIL mulai diberitakan dari Abenaho-Landikma-Nipsan-Langda-Bomela-Sumtamon-Lelambo-Samboka-Seradala-Awimbon-Bari-Brukmakot-Kobakma-dll. Kini mulai berkembang ke ibu kota kabupaten seperti Wamena, Jayapura, Dekai, Oksibil, Elelim dan Kobakma dan terus berkembang ke daerah-daerah terpencil yang dalam bahasa aslinya dikenal dengan nama Pos Penginjilan (PI). Sampai memasuki 54 tahun GJRP memiliki 85.000 jiwa (berdasarkan data 2016) untuk pos Induk. 28 Daerah Pos Penginjilan, 1 Sinode AM, 2 Sinode Wilayah, yaitu Sinode WIlayah YAMEWAH dan Sinode Wilayah UKAM; 7 Klasis, yaitu Klasis Pass Valley, Klasis Landikma, Klasis Nipsan, Klasis Langda, Klasis Bomela, Klasis Sumtamon dan Klasis Lelambo; GJRP memiliki 2 Yayasan dan 1 badan pekerja harian, yaitu Yayasan Kristen Sosial Masyarakat Indonesia (YAKPESMI), Yayasan Pendidikan Reformasi Papua (YPRP) dan Badan Pekerja Harian GJRP. 

Sejak Injil masuk dalam kurun waktu 54 Tahun, 3 dekade telah dilewati oleh Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP), yaitu:
1. Masa Penginjilan (Tahun 1963-1984)
2. Masa Pengkaderan/Pembinaan (Tahun 1984-2007)
3. Masa Kemandirian (Tahun 2007-Saat Ini)
Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) pada tanggal 25 Juni 1984 dengan nama Gereja Jemaat-Jemaat Protestan Irian Jaya (GJJPI) melalui sinode AM pertama di Pass Valley (Abenaho). Titik ini merupakan langkah awal gereja memulai proses pembinaan oleh Zending Gereformeerde Gemeenten (ZGG) kepada pribumi GJRP. Dalam selang waktu sejak GJRP didirikan sebagai gereja Nasional, sebanyak XI (Sebelas) kali Sinode AM sudah dilakukan. Dalam sidang-sidang tersebut banyak hal sudah dibicarakan dan dilaksanakan oleh para pimpinan gereja.

Perubahan demi perubahan sudah mulai berjalan demi berdikari, dan kini GJRP menuju pada puncak gereja yang MANDIRI pada  Tahun 2019 pertepatan dengan pelepasan donor dana dari Zending Gereformeerde Gemeenten (ZGG). Demi melangkah pada Kemandirian gereja, banyak terobosan-terobosan yang dilakukan dalam hal perkembangan gereja. Yayasan YPRP,YAKPESMI dan BPH menjadi motor penggerak menuju Kemandirian Gereja, disamping pelayanan Firman Tuhan ditingkat jemaat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam hal apa GJRP harus Mandiri? Berikut bagian-bagian prinsip GJRP harus Mandiri, yaitu:
1. Self-Propagating (Kemandirian dalam Pekabaran Injil dan Penyampaian Firman Allah).
2. Self-Governing (Kemandirian dalam Kepemimpinan dan Pengurusan hal-hal Gerejani)
3. Self-Suporting (Kemandirian dalam Keuangan dan Pendukungan Program-Program Gereja).

Seiring berjalannya waktu, kemandirian gereja mulai dapat diwujudkan dari waktu ke waktu. Tanpa disadari GJRP kini menjadi gereja yang tua di Provinsi Papua. Banyak individu tidak percaya akan perkembangan gereja ke depan (pesimis), pemikiran ini tentunya melampaui ambang batas kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Setiap bahasa (gagasan) yang keluar dari mulut seseorang, adalah buah pemikiran dari pada pribadi itu sendiri. 54 Tahun sudah Injil diberitakan, pergeseran pola hidup terjadi dari waktu ke waktu. 33 Tahun GJRP berdiri sebagai gereja Nasional, bertanda GJRP bukan lagi gereja baru yang harus diragukan perkembangannya. Kini saatnya umat Tuhan (warga GJRP) menyatukan persepsi, merumuskan visi agar gereja harus benar-benar ditegakkan dalam diri. Tuhan yang memulai, maka Tuhan pula yang akan mengakhiri.

Pujilah Tuhan, Hai segenap bangsa. Karena Ia terus bekerja untuk memperkumandangkan kabar Keselamatan ke seluruh penjuru dunia. Warga GJRP sudah mulai melihat tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain. Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat!
Akhir kata: "Selamat Merayakan 54 Tahun INJIL Masuk di Abenaho"

Soli Deo Gloria!


HANCUR DIATAS KEMISKINAN (UKAM SENGSARA EPISODE KE-2)

Foto : Lokasi Tambang Emas di Mosomdua (Doc: Tim Penolakan, 25/8/2018) Memasuki era Revolusi Industri 4.0, negara-negara maju seper...