Minggu, 11 Juni 2017

IM-GJRP (Jayalah Dapurnya, Eksislah Produknya)

Oleh : Panuel Maling, ST (Sekum Demisioner)

Ikatan Mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi Papua (IM-GJRP) merupakan organisasi independent yang didirikan oleh mahasiswa GJRP, guna menyatukan seluruh mahasiswa yang berasal dari wilayah pelayanan Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP), yang meliputi suku Yali, Walak, Mek, Una, Kopkaka, Arimtab, Momuna dan beberapa suku-suku terasing yang sedang menginjili.Organisasi IM-GJRP didirikan dengan tujuan utama untuk mendidik dan membina kader-kader pemimpin masa depan.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih jauh tentang kejayaan organisasi IM-GJRP dan Eksistensi produk (kader-kader) IM-GJRP di dunia lapangan kerja. Sejak didirikannya organisasi IM-GJRP oleh para alumni, sudah banyak dan sangat banyak (kuantitas) kader-kader yang kini mulai menjelajahi dunia kerja dengan menunjukkan kualitas di berbagai bidang. Dimulai dari lembaga LSM, Legislatif hingga Eksekutif. Sudah tidak menjadi asing bagi warga GJRP tentang nama organisasi IM-GJRP. 
 
Namun demikian, keberadaan organisasi IM-GJRP belum mempunyai legitimasi hukum yang tetap pada lembaga pemerintah. pergantian pengurus sudah dilakukan sebanyak 3 periode tapi masih dipandang sebagai organisasi lokal yang belum memiliki landasan hukum. Kondisi ini tidak terlepas dari sepak-terjang organisasi ini yang tidak stabil. Kesenjangan yang panjang (kevaguman) terjadi pada periode 2003-2012 (11 tahun). Kegiatan bernuansa mahasiswa dalam setahun sekali (Pembinaan dan Pembekalan Mahasiswa Baru (PPMB)) dilakukan tapi kepengurusan masih vagum. Memasuki tahun 2012 telah melakukan MUSORMA II pada bulan Maret dan mempunyai pengurus baru, terpilih dalam Musorma II sebagai Ketua Umum adalah Abang Frans Yare, S.HI untuk periode 2012-2014. Berbagai kegiatan pun dilakukan pada periode ini dari 8 (delapan) biro. Namun, biro yang paling banyak menjalankan kegiatan adalah biro Kerohanian dan biro Pendidikan. Setelah masa kepengurusan berakhir tahun 2014 tunda pelaksanaan Musorma III hingga tahun 2015 bulan maret. Musorma III IM-GJRP dilaksanakan pada bulan maret tahun 2017 dan terpilih saudara Zafnat Nekwek sebagai Ketua Umum IM-GJRP periode 2015-2017 dan dilengkapi dengan komposisi kepengurusan yang direkrut berdasarkan kebutuhan organisasi. 

Organisasi IM-GJRP mulai nampak secara menyuluruh pada periode 2015-2017. Hal itu tidak terlepas dari proaktifnya pengurus, anggota, senior, alumni hingga dukungan dari pimpinan gereja dalam melaksanakan berbagai kegiatan. Masa kepengurusan pun sukses menjalankan amanat sesuai harapan walaupun masih banyak juga kelemahan dan kekurangan terjadi dalam organisasi ini. Kepengurusan ini efektif melaksanakan tugas dan mengakhiri pula sesuai dengan batas waktu kepengurusan.

Kejayaan organisasi IM-GJRP mulai nampak dari berbagai kegiatan yang mengangkat nama organisasi ini dimata publik. dimulai dari kegiatan-kegiatan seminar, mengikuti turnamen, melaksanakan turnamen hingga pada puncak kejayaannya adalah mendaftarkan organisasi IM-GJRP di Kesbangpol dan KNPI Kota Jayapura. Dengan demikian, kini IM-GJRP tidak bisa dapat dipandang sebagai salah satu organisasi independen intern gereja. Melainkan organisasi lokal yang sedang bangkit menuju organisasi Nasional. Organisasi IM-GJRP sudah mulai membenahi diri dari berbagai aspek. Perkembangan ini merupakan tanda kalau IM-GJRP sudah mulai menunjukkan diri sebagai organisasi besar. Sehingga sudah tentu keterlibatan semua stakeholder sangat diharapkan guna menopang kejayaan dapur produksi kader-kader pemimpin.

Sejak organisasi IM-GJRP hadir, sudah banyak kader-kader yang mulai bekerja dimana-mana dengan mutu kepemimpinan yang unggul. Dengan demikian, para generasi IM-GJRP pada masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang sama-sama merapatkan barisan dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan guna menjayakan organisasi IM-GJRP setara dengan Organisasi Kepemudaan (OKP) lainnya. Para generasi sudah waktunya mengubah paradigma organisasi IM-GJRP sebagai organisasi belajar. Seiring dengan perkembangan organisasi IM-GJRP sebagai OKP yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi Gereja, Masyarakat dan Pemerintah dalam hal kontribusi pikiran maupun kontribusi tenaga kerja. Maka sudah harus menjadikan organisasi IM-GJRP sebagai organisasi multi fungsi. Multi fungsi yang dimaksud disini adalah, IM-GJRP sebagai organisasi menghasilkan kader-kader calon pemimpin tapi juga sebagai tempat untuk bekerja. Bekerja membangun relasi yang baik antara IM-GJRP dengan gereja, masyarakat maupun pemerintah.
Demikian ulasan singkat dinamika organisasi IM-GJRP ini, semoga bermanfaat. Jika ada hal-hal yang menyimpang dari topik diatas agar silahkan memberikan masukan demi penyempurnaan artikel ini.
wa wa wa...Teleb....wali..pherop.

HANCUR DIATAS KEMISKINAN (UKAM SENGSARA EPISODE KE-2)

Foto : Lokasi Tambang Emas di Mosomdua (Doc: Tim Penolakan, 25/8/2018) Memasuki era Revolusi Industri 4.0, negara-negara maju seper...