Sabtu, 01 Juni 2013

GEREJA JEMAAT REFORMASI PAPUA (GJRP)



Ajaran Reformed: Itu Apa?
Dr. Dick Kroneman, Ph.D., Th.D.
30 Maret 2013

1.     Kata pengantar

Ajaran Reformed / ajaran Calvinis adalah ajaran yang diajarkan oleh reformator Yohanes Calvin (1509-1564), bersama-sama dengan rekan-rekan sekerjanya (termasuk Huldrych Zwingli, Martin Bucer, Heinrich Bullinger, dan lain-lain) dan pengikut-pengikutnya (termasuk Theodorus Beza (1509-1605); Hiëronymus Zanchius (1516-1590); Franciscus Gomarus (1563-1641); Zacharias Ursinus (1534-1583); Caspar Olevianus (1536-1587), dan lain-lain).
Ajaran Reformed tidak dapat terlepas dari ajaran Reformasi Gereja pada abad ke-16 di Eropa (Negeri Jerman, Perancis, Swis, Belanda, Inggris, dan lain-lain).
Di tengah-tengah penganut Reformasi dalam abad ke-16 ada beberapa aliran:
1.       Aliran Humanisme (pengikut-pengikut Erasmus dari Rotterdam)
2.       Aliran Anglikan (di negeri Inggris)
3.       Aliran Luteranisme (pengikut-pengikut Martin Luther)
4.       Aliran Calvinisme (pengikut-pengikut Yohanes Calvin)
5.       Aliran Anabaptisme (pengikut-pengikut Jan van Leiden; Menno Simons, dan lain-lain)
Reformasi melawan ajaran-ajaran palsu di dalam Gereja Katolik:
1.       Pengampunan dosa dapat diperoleh melalui pertobatan dan pembayaran uang
2.       Maria dan orang-orang kudus yang lain adalah pengantara antara Allah dan manusia
3.       Perjamuan kudus (komuni) merupakan pengulangan pengorbanan Yesus Kristus pada kayu salib
4.       Sakramen-sakramen (pembaptisan, perjamuan kudus, pengakuan dosa) memberikan keselamatan rohani
5.       Paus adalah kepala gereja yang mewakili Yesus Kristus
6.       Imam, uskup dan kaum rohaniawan pada umumnya tidak boleh menikah
Jawaban dari Reformasi sangat berbeda:
1.       Kembali kepada ajaran Alkitab (Sola Scriptura). Alkitab lebih penting daripada tradisi / ajaran gereja; ajaran gereja harus sesuai dengan ajaran Alkitab (patokan utama)
2.       Hanya Yesus Kristus saja adalah pengantara di antara Allah dan manusia (solus Christus); pengampunan dosa tidak tergantung dari pertobatan manusia, tetapi dari kematian Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
3.       Perjamuan Kudus tidak merupakan pengulangan pengorbanan Yesus Kristus. Kematian Yesus hanya terjadi satu kali saja pada kayu salib dan tidak usah diulangi lagi. Perjamuan Kudus merupakan peringatan kematian Yesus dan sekaligus menguatkan persekutuan rohani dengan Allah melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus.
4.       Hanya ada dua sakramen (pembaptisan dan perjamuan kudus); Sakramen-sakramen ini tidak mengerjakan iman, tetapi mereka bermaksud untuk menguatkan iman yang sudah ada.
5.       Hanya Yesus Kristus adalah kepala gereja; Roh Kudus hadir di tengah-tengah jemaat di dalam hari orang yang percaya. Setiap orang yang percaya adalah imam.
6.       Pendeta dan majelis boleh nikah. Pernikahan adalah hal yang baik yang ditetapkan oleh Allah sendiri.
7.       Kebaktian hari minggu berpusat pada pemberitaan Firman Allah (khotbah), bukan pada pembagian sakramen perjamuan kudus. Sakramen-sakramen merupakan meterai dan tanda tangan Allah di bawah Firman Allah / janji Allah yang disampaikan.
Ringkasan dari ajaran Reformasi, khususnya seperti itu diungkapkan oleh Martin Luther dan Yohanes Calvin adalah: Sola Scriptura (hanya Alkitab saja; bukan tradisi); Solus Christus (hanya Kristus saja; bukan Maria, orang-orang kudus sebagai pengantara); Sola Gratia (hanya karena anugerah Allah; bukan berdasarkan pekerjaan rohani manusia); Sola Fide (hanya melalui iman).

2.     Ajaran Yohanes Calvin dan Pengikut-pengikutnya

Gereformeerde Gemeenten di Belanda dan Gereja Jemaat Reformasi di Papua adalah gereja-gereja yang termasuk aliran Reformed / Calvinis. Gereja GKI dan GGRI juga termasuk gereja-gereja reformed. Ajaran itu berakar pada Alkitab dan pada ajaran Reformasi yang tadi kami bicarakan. Tetapi ajaran ini perlu dibahas lebih terperinci juga.
Dokumen-dokumen utama:
1.       Alkitab
2.       Pengakuan Iman Rasuli
3.       Pengakuan Gereja Belanda (1561)
4.       Katekismus Heidelberg (1563)
5.       Fasal-fasal Ajaran Dordrecht (1619)
6.       Pengakuan Westminster dan Katekismus Westminster (1648)
Ajaran-ajaran utama:
Ajaran reformasi berdasar pada Alkitab, termasuk surat Roma.
1.       Berfokus pada kemuliaan Allah tritunggal (Soli Deo Gloria)
2.       Berdasar pada Firman Allah saja (Sola Scriptura)
3.       Kesatuan Perjanjian Lama dan Baru
4.       Kita dapat menerima keselematan melalui Kristus saja (Solus Kristus)
5.       Kristus adalah Nabi, Imam, dan Raja
6.       Kita dapat menerima keselamatan melalui iman saja (Sola fide; sola gratia)
7.       Teologia Perjanjian Allah dengan umatnya
8.       Kepentingan pembaptisan anak
9.       Kepentingan karya Roh Kudus di dalam hati kita / kelahiran kembali orang pribadi
10.   Kepentingan pengenalan tiga bagian: Sengsara, Kelepasan, Persembahan Syukur kepada Allah
11.   Kerusakan total manusia (Total depravity)
12.   Pemilihan tanpa syarat (Unconditional election)
13.   Penebusan terbatas (Limited atonement)
14.   Anugerah yang tidak dapat ditolak (Irresistible grace)
15.   Ketekunan orang-orang kudus / orang yang percaya (Perseverance of the saints)
16.   Pemerintahan warga masyarakat diberikan tugas oleh Allah sendiri
(Bandingkan R.C. Sproul. 1997. What Is Reformed Theology? Understanding the Basics. Grand Rapids, Michigan: Baker Books. Juga: Stephen Tong. 1994. Reformasi dan Teologi Reformed. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia. Dan juga: Th. van den End. 2004. Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme. Cetakan ke-3. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.)

Ecclesia Reformata Semper Reformanda: Gereja Reformasi selalu harus Direformasikan
·         Reformasi ajaran (ajaran alkitabiah)
·         Reformasi hati (pertobatan)
·         Reformasi tingkah laku (etika)
·         Reformasi tata gereja (sistem presbiterial-sinodal; melawan sistem hierarki)
Roma 12:1-2
Konsep ‘Reformasi Lanjutan’ (‘Nadere Reformatie’ dalam Bahasa Belanda; ‘Second Reformation’ dalam Bahasa Inggris).
Abad ke-17 dan ke-18: Willem Teellinck; Wilhelmus a Brakel; Gisbertus Voetius; Johanes Koelman, dan lain-lain:
‘Reformasi Lanjutan’ dalam hati pribadi orang dan di dalam masyarakat.

3.     Pertanyaan dan Jawaban 1 dari Katekismus Heidelberg

Pertanyaan: Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati?
Jawaban: Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati, bukan milikku, melainkan milik Yesus Kristus, Juruselamatku yang setia. Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya Dia telah melunasi seluruh utang dosaku dan melepaskan aku dari segala kuasa iblis. Dia juga memelihara aku, sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak Bapa yang ada di sorga, bahkan segala sesuatu harus berguna untuk keselamatanku. Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang Kudus, Dia memberikan kepastian mengenai hidup yang kekal, dan menjadikan aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya.

4.     Pertanyaan dan Jawaban 1 dari Katekismus Besar Westminster

Pertanyaan: Apa tujuan utama dan tertinggi manusia?
Jawaban: Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah memuliakan Allah dan bersukacita sepenuhnya di dalam Dia untuk selama-lamanya.

5.     Peranan / Fungsi Katekismus & Pengakuan Iman

·         Mengaku iman Kristen yang diakui gereja dan pribadi orang masing-masing
·         Mengajar ajaran Kristen kepada generasi muda dan orang yang baru menjadi orang Kristen
·         Memberikan bimbingan rohani kepada umat Kristen
·         Membela ajaran Alkitab terhadap ajaran palsu yang tidak sesuai dengan Alkitab
·         Memuliakan nama Allah Tritunggal
Pengakuan iman dan Katekismus merupakan penuntun-penuntun yang menuntun ke Alkitab. Alkitab adalah patokan dasar, sedangkan Pengakuan iman dan Katekismus adalah patokan yang diturunkan.

6.     Perbedaan antara iman sejati dan iman yang bukan sejati

·         Iman sejati
·         Iman historis
·         Iman sementara
·         Iman mujizat
(Bandingkan Matius 13:1-9; 18-23; Perumpamaan tentang seorang penabur)
Iman sejati adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang-orang yang percaya dengan sungguh-sungguh.
      Iman sejati bersifat ‘TETAPI’ / ‘NAMUN’
           (Mazmur 130; Matius 15:21-28)
      Iman sejati bersekutu dengan Allah; menyerahkan hati kepada Allah
      Iman sejati berbuah baik: mengasihi Allah dan sesama manusia; melarikan diri dari dosa (‘takut akan
            TUHAN’)
      Iman sejati selalu menantikan keselamatan dan penyelamatan dari Allah / Tuhan Yesus Kristus

7.     Catatan mengenai nama ‘Reformasi’

Nama Gereja di Belanda: Gereformeerde Gemeenten in Nederland: Gereja Jemaat-jemaat Protestan di Belanda.
Nama Gereja di Papua: GJPI (Gereja Jemaat Protestan di Indonesia) à Gereja Jemaat Reformed di Papua
Nama gereja di Papua diubah beberapa kali, tetapi dasar ajaran dan dokumen-dokumen dasar gereja tetap sama, yaitu ajaran Reformasi adalah penting sejak waktu semula (1984 dan sebelumnya).
Kata ‘protestan’ diturunkan dari kata bahasa Latin ‘pro-testari’, artinya: ‘memberikan kesaksian mengenai kebenaran [melawan ajaran-ajaran palsu].
Kata ‘reformed’ diturunkan dari kata ‘reformasi’, artinya ‘pembentukan kembali’, ‘pembaharuan [menurut patokan Firman Allah].

8.     Penutupan

Ajaran Reformasi adalah penting bagi kita semua, khususnya di dalam konteks Papua juga.
Reformasi selalu diperlukan: Reformasi ajaran, reformasi hati (pertobatan), dan reformasi tingkah laku kita (etika).
Reformasi melawan idolatri (penyembahan patung-patung orang kudus). Tetapi idolatri juga termasuk pemikiran palsu mengenai Allah atau pemikiran yang kurang seimbang (contohnya, pikiran bahwa Allah tinggal di tempat jauh dan tidak memperhatikan kami; atau pikiran bahwa Allah adalah ‘Bapa kami’ dan Yesus adalah ‘teman kami’, tanpa memperhatikan bahwa Allah adalah ‘Raja kami’ yang kudus).
Ajaran Reformasi juga penting dalam soal-soal yang terkait dengan konteks budaya di Papua, contohnya rasa takut akan roh-roh jahat, tukang sihir, pengutukan.
Tuhan terus-menerus memelihara dan melindungi anak-anak-Nya. Sehingga kita tidak usah takut akan kuasa-kuasa gelap.
Pentinglah bahwa kita menguji iman kita masing-masing.
Pentinglah untuk menyelidiki Katekismus Heidelberg dan lain-lain, dan ayat-ayat Alkitab yang merupakan dasar ajaran Katekismus Heidelberg.

9.     Pertanyaan-pertanyaan


A.      Pertanyaan-pertanyaan dari peserta

B.      Pertanyaan-pertanyaan dari pembawa materi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HANCUR DIATAS KEMISKINAN (UKAM SENGSARA EPISODE KE-2)

Foto : Lokasi Tambang Emas di Mosomdua (Doc: Tim Penolakan, 25/8/2018) Memasuki era Revolusi Industri 4.0, negara-negara maju seper...