Minggu, 22 Mei 2016

KISAH TARIAN SUKU UKAM KAB. YAHUKIMO

"Dari Ufuk Timur Indonesia Kami Menari dan Bernyanyi "

Setelah suku UKAM (Una, Kopkaka, Arimtab, Arupkor, Mamkor dan Momuna ) di perkenalkan melalui Injil Kristus melalui para misionaris asal negeri kincir angin (Netherland) Pdt. Gerrit Kuijt Cs dan para penginjil dari suku YALI pada tahun 1973. Kehidupan masyarakat saat itu mereka hidup dengan berpakaian seperti yang mereka tampilkan dalam acara Pergelaran Budaya Nusantara 2016 di taman IMBI (jumat, 20/05/2016) dan di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua (sabtu, 21/05/2016). Kehidupan masyarakat yang sederhana, hanya dengan menggunakan koteka dan sali, kondisi seperti ini Injil menyelimuti seluruh lemba Sain, Ei, dan Kinok. Tak lama kemudian setelah Injil masuk, akhirnya lambat laun pola hidup masyarakat berubah. 

Perubahan dari waktu ke waktu terus berjalan, anak-anak asal suku UKAM sudah berpendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Pendidikan Tinggi, maupun magister. Bahkan setelah selesai pendidikan putra daerah suku UKAM pun sudah bekerja di Birokrasi Pemerintahan maupun legislatif. Suatu kebanggaan berawal dari masyarakat awam hingga kini berada di dekade transisi menuju masyarakat modern. Segala aspek pembangunan kini terasa di masyarakat yang hidup di poros pulau Papua ini. 
"suku UKAM menari di halaman kantor Gubernur Provinsi Papua (sabtu, 21/05/2016)

Sejalan dengan dinamika dunia, masyarakat luas sudah diperkenalkan di mata publik melalui berbagai aspek perkenalan. Melainkan melalui tarian khas masyarakat suku UKAM belum pernah tampil di tingkat provinsi. Sudah pernah tampil di tingkat kabupaten yakni, kabupaten Jayawijaya, kabupaten Yahukimo, kabupaten Pegunungan Bintang dan kabupaten Yalimo. Sehingga sedikit dari masyarakat luas sudah ketahui akan keberadaan suku UKAM dengan ciri khas tersendiri. Namun mata publik secara luas belum begitu Terpopuler karena dalam iven-iven terbesar berskala regional, nasional, maupun internasional belum pernah tarian asal suku UKAM ini ditampilkan. 

Berawal dari sebuah renungan yang panjang, akhirnya tahun 2016 suku UKAM berkesempatan untuk tampil dengan ciri khas tersendiri di ibu kota Provinsi Papua. Setelah rencana awal kegiatan bertepatan dengan hari HARDIKNAS pada tanggal 29/04/2016 ,hanya saja tertunda karena bertepatan dengan kedatangan orang nomor 1(satu) Indonesia .akhirnya tertunda hingga dilaksanakan pada tanggal 20-21 Mei 2016.dengan penuh kesabaran akhirnya tarian suku UKAM tampil dihadapan publik masyarakat kota Jayapura. Momen ini merupakan kesempatan terbaik suku UKAM memperkenalkan budaya asli dengan ciri khas tarian asli. Semoga ini merupakan awal kebangkitan budaya suku UKAM dimata dunia. 
Akhirnya sebagai anak bangsa suku UKAM merasa bangga dengan kesempatan ini. 
Teleb!! 
By Panuel Maling, ST 

HANCUR DIATAS KEMISKINAN (UKAM SENGSARA EPISODE KE-2)

Foto : Lokasi Tambang Emas di Mosomdua (Doc: Tim Penolakan, 25/8/2018) Memasuki era Revolusi Industri 4.0, negara-negara maju seper...