Selasa, 24 Mei 2016

Semakin Terancam SDM UKAM, mengenang kisah teman ELIPAS Malyo, Amd. Par

Elipas Malyo, Amd. Par, sosok Humoris & suka Diskusi. 

Potret foto PPMB IMPA tahun 2015.


Kemajuan Dunia yang ditandai dengan adanya Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ini dapat membuka peluang untuk setiap orang dapat bersaing di segala aspek pembangunan. Seirama dengan perkembangan itu dan telah menerapkan Indonesia sebagai salah satu negara ASEAN yang memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA ) dapat memberikan tantangan yang kompleks bagi masyarakat luas. Meskipun MEA sebagai sebuah persaingan ekonomi antarnegara, tapi pada penerapan sangat menantang kehidupan masyarakat. Salah satu aspek ancaman MEA adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan berdaya saing. Aspek ini mengsyaratkan bahwa kompetensi kerja para pelaku ekonomi sangat diperhitungkan. Suatu daerah akan maju dan sejajar dengan daerah lain apabila SDM daerah tersebut memadai. 

Realita dinamika yang saya uraikan secara singkat diatas ini, menunjukkan bahwa para pejuang yang gugur di medan pendidikan tidak seirama dengan tuntutan perkembangan dan harapan masyarakat UKAM. Dahulu kala, kehidupan masyarakat primitif memang tidak membutuhkan orang-orang yang berpendidikan. Karena semua hal yang ingin mereka lakukan adalah berasal dari daerah tersebut. Namun kondisi saat ini sangat bertolak belakang dengan kehidupan masyarakat awam dulu. Keberadaan masyarakat saat ini semakin besar harapan hidup tergantung pada pemimpin yang berpendidikan. Pemimpin yang potensial seirama dengan perkembangan dunia yang bertindak kontekstual adalah pemimpin harapan kehidupan masyarakat sekarang ini. Sehingga sangat membutuhkan SDM UKAM saat ini. 

Harapan uraian pada paragraf ke dua ini sedang terancam dengan kondisi nyata akhir-akhir ini di kalangan Mahasiswa UKAM. Banyak korban yang terjadi, 2 tahun terakhir sudah beberapa orang meninggal, diantaranya : Bpk Esap Aruman, SE,.MM; Selot Nabyal; Yeus Walle, Elipas Malyo, Amd Par dan teman-teman lain yang gugur di medan pendidikan. Ini merupakan sebuah kerugian besar bagi suku UKAM. Kemajuan daerah sangat besar harapan ditentukan oleh banyaknya jumlah SDM pada daerah tersebut. Maka dari itu, hal ini menjadi sebuah refleksi positif untuk memberantas segala kemungkinan banyak korban berikutnya. 

Alangkah baiknya semua orang UKAM duduk dan berbicara banyak terhadap hal ini. Ini masalah serius yang harus setiap stakeholder suku UKAM berdiskusi dan mulai menyerang dampak buruk ini. Kita tidak sadar bahwa beberapa tahun ke depan pasti ada korban berikutnya jikalau saat ini tidak teratasi secara baik. Jangan pernah menunggu untuk ambil tindakan yang positif. 

Saudara Elipas Malyo yang meninggal pada hari senin (23/05/2016) ini merupakan sebuah kerugian besar bagi masyarakat UKAM, secara khusus masyarakat Langda. Karena dia adalah salah satunya sarjana diploma di jurusan pariwisata. Elipas yang dikenal sosok Humoris dan suka Diskusi hal-hal positif ini meninggalkan banyak kesan positif bagi masyarakat dan mahasiswa yang berpendidikan di kota Jayapura. Beliau aktif di persekutuan-persekutuan kecil maupun lembaga IS-UKAM wilayah Jayapura. Sehingga kepergian sosok Elipas Malyo patut kami warga UKAM merasa terpukul. Sebagai manusia biasa kami mempertanyakan kerugian tersebut tapi sebagai orang Kristen kami bersyukur dan menyerahkan kepada Tuhan yang maha esa. Sungguh kami merasa rugi SDM UKAM yang ke sekian kalinya. 
Selamat Jalan saudara Elipas Malyo, Amd. Par,  kami angkatan 2011 sebagai mahasiswa dan teman seperjuangan turut berdukacita yang sangat mendalam. 

By Panuel Maling, ST (Sekjen IS-UKAM Wilayah Jayapura )

Minggu, 22 Mei 2016

KISAH TARIAN SUKU UKAM KAB. YAHUKIMO

"Dari Ufuk Timur Indonesia Kami Menari dan Bernyanyi "

Setelah suku UKAM (Una, Kopkaka, Arimtab, Arupkor, Mamkor dan Momuna ) di perkenalkan melalui Injil Kristus melalui para misionaris asal negeri kincir angin (Netherland) Pdt. Gerrit Kuijt Cs dan para penginjil dari suku YALI pada tahun 1973. Kehidupan masyarakat saat itu mereka hidup dengan berpakaian seperti yang mereka tampilkan dalam acara Pergelaran Budaya Nusantara 2016 di taman IMBI (jumat, 20/05/2016) dan di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua (sabtu, 21/05/2016). Kehidupan masyarakat yang sederhana, hanya dengan menggunakan koteka dan sali, kondisi seperti ini Injil menyelimuti seluruh lemba Sain, Ei, dan Kinok. Tak lama kemudian setelah Injil masuk, akhirnya lambat laun pola hidup masyarakat berubah. 

Perubahan dari waktu ke waktu terus berjalan, anak-anak asal suku UKAM sudah berpendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Pendidikan Tinggi, maupun magister. Bahkan setelah selesai pendidikan putra daerah suku UKAM pun sudah bekerja di Birokrasi Pemerintahan maupun legislatif. Suatu kebanggaan berawal dari masyarakat awam hingga kini berada di dekade transisi menuju masyarakat modern. Segala aspek pembangunan kini terasa di masyarakat yang hidup di poros pulau Papua ini. 
"suku UKAM menari di halaman kantor Gubernur Provinsi Papua (sabtu, 21/05/2016)

Sejalan dengan dinamika dunia, masyarakat luas sudah diperkenalkan di mata publik melalui berbagai aspek perkenalan. Melainkan melalui tarian khas masyarakat suku UKAM belum pernah tampil di tingkat provinsi. Sudah pernah tampil di tingkat kabupaten yakni, kabupaten Jayawijaya, kabupaten Yahukimo, kabupaten Pegunungan Bintang dan kabupaten Yalimo. Sehingga sedikit dari masyarakat luas sudah ketahui akan keberadaan suku UKAM dengan ciri khas tersendiri. Namun mata publik secara luas belum begitu Terpopuler karena dalam iven-iven terbesar berskala regional, nasional, maupun internasional belum pernah tarian asal suku UKAM ini ditampilkan. 

Berawal dari sebuah renungan yang panjang, akhirnya tahun 2016 suku UKAM berkesempatan untuk tampil dengan ciri khas tersendiri di ibu kota Provinsi Papua. Setelah rencana awal kegiatan bertepatan dengan hari HARDIKNAS pada tanggal 29/04/2016 ,hanya saja tertunda karena bertepatan dengan kedatangan orang nomor 1(satu) Indonesia .akhirnya tertunda hingga dilaksanakan pada tanggal 20-21 Mei 2016.dengan penuh kesabaran akhirnya tarian suku UKAM tampil dihadapan publik masyarakat kota Jayapura. Momen ini merupakan kesempatan terbaik suku UKAM memperkenalkan budaya asli dengan ciri khas tarian asli. Semoga ini merupakan awal kebangkitan budaya suku UKAM dimata dunia. 
Akhirnya sebagai anak bangsa suku UKAM merasa bangga dengan kesempatan ini. 
Teleb!! 
By Panuel Maling, ST 

Selasa, 05 Januari 2016

Hasil Seminar Kemandirian GEREJA JEMAAT REFORMASI PAPUA (SKG-GJRP) di Jayapura



HASIL KEGIATAN SEMINAR KEMANDIRIAN GEREJA JEMAAT REFORMASI PAPUA
Oleh Penyelenggara : IM-GJRP


A.    Nama Kegiatan
Nama kegiatan “Seminar Kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (SK-GJRP)” Tahun 2015 di Jayapura
B.     Tema & Sub Tema Kegiatan
Tema : Kasih Kepada Allah Adalah Perintah yang Utama (Ulangan 6:5-9)
Sub Tema :
Melalui Seminar Kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (SK-GJRP) dapat memberikan Kontribusi Pikiran Guna mendukung upaya gereja dalam rangka menuju gereja yang berkembang, maju dan mandiri
C.    Latar Belakang
Dewasa ini sudah sepatutnya warga Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) hidup dalam penuh sukacita dan memuliakan Tuhan, karena Injil sudah masuk di Abenaho pada tahun 1963 silam. Banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan umat Tuhan karena berkat Injil itu. Setiap orang yang saat itu hidup dalam belenggu dan perhambaan dosa dapat dilepaskan oleh kuasa Tuhan. Tuhan memakai hamba-hamba-Nya untuk menyebarluaskan kabar keselamatan ke seluruh pelosok wilayah pelayanan gereja. Dimulai dari Abenaho, Landikma, Nipsan, Langda, Bomela, Sumtamon, Lelambo, Seradala, Samboga, Awimbon, Bari, dan daerah pos penginjilan lainnya. Oleh karena kuasa Tuhan, banyak jiwa-jiwa yang dapat dimenangkan untuk menjadi anak-anak-Nya. Hal ini menandakan bahwa hanya Tuhan Yesus yang selayaknya dapat ditinggikan dan dimuliakan oleh warga gereja.
Perkembangan gereja dari masa penginjilan hingga sekarang sungguh sangat luar biasa, dimulai dari pelayanan dibidang kerohanian yang menjangkau daerah-daerah yang belum dijangkau. Upaya untuk menjangkau pelayanan, Zending Gereformeerde Gemeenten (ZGG) mengutus beberapa orang untuk mendukung eksistensi pelayanan Gereja di wilayah pelayanan Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP). Setelah proses penginjilan berjalan ± 21 tahun, akhirnya pada tahun tanggal 25 Juni 1984 didirikanlah sebuah gereja melalui sebuah proses yang panjang. Dari peradaban perkembangan ke perkembangan sehingga perubahan nama Gereja pun terjadi, perubahan sektor pelayanan jasmani pun terjadi.
Dengan melihat begitu banyak perubahan yang terjadi, yang ditandai dengan adanya kader-kader Gereja yang muncul untuk menyebarluaskan pelayanan dibagian gereja maupun pemerintahan sehingga donatur ZGG pun perlahan mulai melepaskan tangan, dimulai dari penarikan tenaga-tenaga kembali ke negeri asal, penyerahan administrasi ke pribumi gereja, hingga menuju tahun 2019 yang melepaskan sponsor dalam pembiayaan guna menunjang pelayanan. Hal ini tentu menandakan bahwa perkembangan dan kemandirian gereja sudah tentu menjadi tanggungjawab warga gereja itu sendiri. Kemajuan gereja saat ini sangat ditentukan oleh kontribusi nyata dari jemaat untuk menjangkau pelayanan diseluruh wilayah. Tingkat kedewasan warga gereja untuk kemajuan gereja saat ini sangat dituntut, kontribusi jemaat itu pun merupakan wujud nyata dalam pertumbuhan Iman pada setiap pribadi.
Meski demikian, seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan adanya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ini warga gereja seolah-olah berada pada persimpangan jalan. Hal ini dipengaruhi dengan pengaruh perkembangan yang negatif sudah menghantui setiap kalangan, entah kalangan kanak-kanak, remaja, pemuda hingga pada kalangan dewasa. Melihat kondisi ini sangat memprihatinkan terhadap kemandirian gereja, yang mana maju atau mundurnya keberadaan gereja tergantung pada warga gereja itu sendiri. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam gereja yang dilakukan sesuai dengan azas dan perkembangan gereja, masih ada warga gereja yang tidak pahami. Sehingga terjadilah pro dan kontra terhadap keputusan-keputusan gereja, ini menandakan bahwa warga gereja belum pahami dengan keberadaan gereja sebenarnya. Tingkat kedewasaan warga gereja dalam memahami dan menyadari akan tanggungjawab jemaat demi kemandirian gereja belum nampak. Sementara GJRP sendiri menuju pada arah yang berkembang maju dan mandiri.
Hal itu mendorong agar badan pengurus pusat Ikatan Mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi Papua (IM-GJRP) melalui biro kerohanian membentuk panitia seminar kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) dan dapat dilaksanakan ditingkat jemaat. Jemaat-jemaat yang berada di kota study merupakan jemaat yang harus memahami baik adanya perubahan dan perkembangan gereja. Ditengah perkembangan zaman, tentu setiap warga gereja yang berstatus sebagai mahasiswa/i dan pelajar pasti dipenuhi dengan berbagai ilmu pengetahuan yang dapat merubah pola pikir (mindset) ke arah yang baru. Jika peradaban itu terjadi, yang pasti akan terjadi peperangan ide. Ketika peperangan ide itu terjadi, akan ada kemerosotan (murtad) Iman akan terjadi, akan terjadi penerapan ajaran yang tidak berpusat pada Alkitab, atau mungkin terjadi berpindahan anggota jemaat ke gereja yang pengajarannya memuaskan keinginan daging. Maka pada akhirnya kemajuan gereja mengalami kemunduran. Kondisi ini tergambarkan dari kurang adanya pengetahuan tentang aliran Calvinis, sehingga ketika penerapan pengajaran yang berpusat pada otoritas Alkitab, jemaat terkadang tidak menerima baik karena tidak memahami. Akhir-akhir ini banyak pandangan dunia mengaburkan teologi yang murni berdasarkan firman Allah. Reformasi dilakukan karena adanya penyimpangan gereja dari Alkitab, justru  banyak jemaat tidak tahu kenapa reformasi itu dilakukan. Oleh sebab itu, sangat penting pendidikan non formal ditingkat jemaat perlu ditingkatkan guna memberikan pemahaman, dalam rangka mendukung akan perkembangan gereja menuju gereja yang maju dan mandiri di tahun 2019 yang akan datang.

D.    Tujuan
Kegiatan Seminar Kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) dapat dilaksanakan  ditingkat jemaat yang adalah mayoritas pelajar dan mahasiswa/i dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Mensosialisasikan kemajuan dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam gereja
2.      Memberikan pemahaman tentang tanggungjawab jemaat dalam menopang perkembangan gereja menuju gereja yang mandiri pada tahun 2019 mendatang.
3.      Memberikan pemahaman tentang kemandirian  gereja di era modernisasi
4.      Membuka ruang diskusi adanya perubahan nama gereja dari GJPI menjadi GJRP yang sampai sejauh ini belum dipahami baik oleh jemaat, sehingga masih terdapat pro dan kontra.
5.      Membuka ruang untuk menyaring aspirasi jemaat bagi gereja seiring dengan adanya peradaban perkembangan zaman.

E.     SASARAN
Kegiatan seminar kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) dilaksanakan fokusnya bagi seluruh jemaat yang ada di jemaat Filadelfia Abepura, jemaat Petra Sentani dan bakal jemaat yang ada di koya dan sekitarnya. Kegiatan seminar kemandirian gereja ini juga bersifat umum sehingga bagi warga GJRP yang dari kota dan atau kampung yang sementara berada di jayapura dapat ambil bagian (partisipasi) sebagai peserta seminar telah dilaksanakan pada 2 hari.
F.     DELEGASI/UNDANGAN
Delegasi yang hadir dalam kegiatan seminar kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (SK-GJRP) sekaligus sebagai undangan pemateri adalah sebagai berikut :
NO
KOTA/KABUPATEN
UNSUR

KET.
1.       
Wamena
Pimpinan Gereja GJRP
1 orang
ü   
Kepala Kantor
1 orang
ü   
Pimpinan YPR/Ketua STTR
1 orang
ü   
JUMLAH

3 orang


G.    KOMPOSISI KEPANITIAAN
Adapun komposisi kepanitiaan penyelenggara kegiatan seminar kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) adalah sebagai berikut :
NO
NAMA
JABATAN
ANGKATAN KET.
K
BADAN PANITIA INTI
1.       
Dorce Loho
Ketua
2012

2.       
Christina Maling  
Sekretaris
2013

3.       
Aterina Wandik
Bendahara
2014

SEKSI-SEKSI
4.       
Epina Dabi
Koord. Seksi Acara
2013


Steven Loho
Roselvina Kossay
Lensina Kossay
Iwan Loho
Totiana Loho
Novi Helakombo
Hendrik Wandik
Julita Wisabla
Ferry Helakombo
Derry Loho                 
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
................................................................................................................................................................................................................................................

5.       
Mina Maling
Koord. Seksi Usaha Dana
2013


Yanaai Banal
Yotam Sini
Wilem Yando
Yetina Balyo
Nahas Helakombo
Maikel Helakombo
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
................................................................................................................................................

6.       
Amon Loho
Koord. Seksi Pubdekdok
2012


Lewi Mandomen
Sarce Mael
Erry Endama
Herman Nekwek
Nerostina Kepno
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
........................................................................................................................
7.       
Robertha Nekwek
Koord. Seksi Kesekretariatan
2014


Linche Himan
Pernos Nabyal
Samgar Helakombo
Yatinus Mabbel
Christina Dimara
Denny Dabi
Kayus Yando
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
........................................................................................................................................................................

8.       
Karman Wandik
Koord. Seksi Perlengkapan



Athemina Yare
Maton Yare
Elipas Nabyal
Demas Wandik
Yesaya Deal
Yaromina Helakombo
Herpensina Kossay
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
.......................................................................................................................................................................

9.       
Robby Endama
Koord. Seksi Transportasi
2012


Yoel Wisabla
Enos Kwak
Yally Kombo
Dewi Yare
Rifa Loho
Ones Loho
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
................................................................................................................................................

10.   
Ester Mabel
Koord. Seksi Konsumsi
2011


Machelina Nekwek
Kemina Kombo
Robby Faluk
Sertina Maling
Yenina Loho
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
........................................................................................................................


H.    PERINCIAN BIAYA
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan seminar kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) menggunakan estimasi biaya sebagai berikut :
a.      Penerimaan
NO
SUMBER PENDAPATAN
JUMAH
KET.
a.       
Dana Awal dari BPP. IM-GJRP
Rp. 200.000.00

b.       
Bapak DPRP Madai Helakombo
Rp. 5.000.000.00

c.        
Kk Erdy Daby
Rp. 15.000.000.00

d.       
Majelis Jemaat Wilayah Jayapura
Rp. 1.850.000.00

e.        
Persekutuan-persekutuan
Rp. 910.000.00

f.        
Kader-kader Gereja
Rp. 1.550.000.00

g.       
Pandapatan dari Kerja Panitia
Rp. 5.376.000.00

h.       
YPRP
Rp. 10.000.000.00

i.         
YAKPESMI
Rp. 5.000.000.00

j.         
BPH
Rp. 10.000.000.00

k.       
Bentuk Barang :
1.      Babi 1 ekor


Bpk Petrus Mabel


2.      Babi 1 ekor
Panitia SK-GJRP


3.      Babi 1 ekor
Bpk Edius Dabi


l.         
3 Ekor babi




TOTAL
Rp. 55.986.000.000.00



b.      Pengeluaran
NO
KEBUTUHAN
Q
HARGA SATUAN
JUMLAH
KET.
1.       
Seksi Acara


Rp. 2.058.000.00

2.       
Seksi Perlengkapan


Rp. 8.290.000.00

3.       
Seksi Transportasi


Rp. 4.500.000.00

4.       
Seksi Pubdekdok


Rp. 3.350.000.00

5.       
Seksi Konsumsi


Rp. 22.800.000.00

6.       
Seksi Keamanan


Rp. 300.000.00

7.       
Persiapan Kegiatan selama 3 hari


Rp. 6.980.000.00

8.       
Seksi Kesekretariatan


Rp. 1.130.000.00

9.       
Kas IM-GJRP


Rp. 1.000.000.00

10.   
Kas Kemandirian Gereja


Rp. 2.000.000.00

11.   
LPJ kepanitaan


Rp. 500.000,00

12.   
Inventaris IM-GJRP


Rp. 1.200.000.00

13.   
Pembubaran Panitia


Rp. 2.300.000.00

14.   
Biaya tak terduka


Rp. 78.000.00


JUMLAH


Rp. 55.986.000.00

Terbilang : Lima Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Rupiah
Catatan : Nota Pembelanjaan dan kwitansi pengalokasian terlampir.



I.      
JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan
HARI/TGL/BLN/THN
WAKTU
JENIS KEGIATAN
MODERATOR
PEMATERI
PENANGGUNGJAWAB
KET.
Kamis, 12 Nov. 2015
07:00-08:00
Registrasi Peserta


Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
08:00-08:30

Pembukaan


Pdt. Nebius Maling, S.Th

Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
08:30-09:00


Kamis, 12 Nov. 2015
09:00-09:30


Kamis, 12 Nov. 2015
09:30-10:00
Breakfast


Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
10:00-10:30
Sesi 1




Pdt. Malhus Nekwek, M.Th

Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
10:30-11:00
Panuel Maling

Kamis, 12 Nov. 2015
11:00-11:30
Sesi 2


Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
11:30-12:00
Panuel Maling

Kamis, 12 Nov. 2015
12:00-12:30
Makan siang dan istirahat



Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
12:30-13:00



Kamis, 12 Nov. 2015
13:00-13:30
Sesi 3


Pdt. Nebius Maling, S.Th

Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
13:30-14:00


Kamis, 12 Nov. 2015
14:00-14:30



Pdt. Nebius Maling, S.Th

Kamis, 12 Nov. 2015
14:30-15:00
Sesi 4


Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
15:00-15:30


Kamis, 12 Nov. 2015
15:30-16:00


Kamis, 12 Nov. 2015
16:00-16:30
Istirahat


Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
16:30-17:00
Sesi 5



Pdt. Tera Kepno, S.Th

Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
17:00-17:30
Teren Surabut

Kamis, 12 Nov. 2015
17:30-18:00


Kamis, 12 Nov. 2015
18:00-18:30
Sesi 6


Panitia

Kamis, 12 Nov. 2015
18:30-19:00
Teren Surabut

Kamis, 12 Nov. 2015
19:00-19:30


Kamis, 12 Nov. 2015
19:30-20:00
Makan malam dan istirahat


Panitia


Jumat, 13 Nov. 2015
07:00-08:00
Registrasi Peserta




Jumat, 13 Nov. 2015
08:00-08:30
Breakfast


Panitia

Jumat, 13 Nov. 2015
08:30-09:00
Sesi 7



Pdt. Malhus Nekwek, M.Th
Dan
Pdt. Nebius Maling, S.Th

Panitia

Jumat, 13 Nov. 2015
09:00-09:30
Aleks Nekwek

Jumat, 13 Nov. 2015
09:30-10:00


Jumat, 13 Nov. 2015
10:00-10:30
Sesi 8


Panitia

Jumat, 13 Nov. 2015
10:30-11:00
Aleks Nekwek

Jumat, 13 Nov. 2015
11:00-11:30


Jumat, 13 Nov. 2015
11:30-12:00
Makan siang dan Istirahat


Panitia

Jumat, 13 Nov. 2015
12:00-12:30



Jumat, 13 Nov. 2015
12:30-13:00



Jumat, 13 Nov. 2015
13:00-13:30

Sesi 9


Pnt. Gipson Malyo, S.Th




Panitia

Jumat, 13 Nov. 2015
13:30-14:00
Dorce Loho

Jumat, 13 Nov. 2015
14:00-14:30


Jumat, 13 Nov. 2015
14:30-15:00

Sesi 10


Pnt. Gipson Malyo, S.Th

Jumat, 13 Nov. 2015
15:00-15:30
Dorce Loho

Jumat, 13 Nov. 2015
15:30-16:00


Jumat, 13 Nov. 2015
16:00-16:30
Istirahat



Jumat, 13 Nov. 2015
16:30-17:00

Sesi 11


Pdt. Tera Kepno, S.Th

Jumat, 13 Nov. 2015
17:00-17:30
Rossa Loho

Panitia

Jumat, 13 Nov. 2015
17:30-18:00






Jumat, 13 Nov. 2015
18:00-18:30

Sesi 12



Pdt. Tera Kepno, S.Th

Jumat, 13 Nov. 2015
18:30-19:00
Rosa Loho


Jumat, 13 Nov. 2015
19:00-19:30



Jumat, 13 Nov. 2015
19:30-20:00
Sesi 13
Diskusi Lepas

Pdt. Malhus Nekwek, M.Th
Pdt. Nebius Maling, S.Th
Pdt. Piter Yare, S.Th
Pdt. Tera Kepno, S.Th
Pnt. Gipson Malyo, S.Th


Jumat, 13 Nov. 2015
20:00-20:30
Panuel Maling


Jumat, 13 Nov. 2015
20:30-21:00



Jumat, 13 Nov. 2015
21:00-22:00
Makan Malam & Istirahat
















J.      Hasil Diskusi
Hasil Pembahasan dari setiap materi yang disampaikan dalam Seminar Kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (SK-GJRP) sekaligus sosialisasi atas setiap perubahan-perubahan, bentuk asli (ciri khas) ajaran reformasi dan bentuk pernyataan (Check list) peserta seminar atas pembahasan-pembahasan materi tersebut adalah sebagai berikut :
NO
HASIL DISKUSI
PERNYATAAN
KET.
SETUJU
TIDAK
1.       
Hasil perubahan nama Gereja dari GJPI menjadi GJRP diterima oleh Jemaat.
ü   


2.       
Perubahan nama gereja dilakukan dengan maksud kembali asalnya (sesuai aliran Calvinis).
ü   


3.       
Tidak menerima organisasi lain masuk di wilayah pelayanan GJRP
ü   


4.       
Hasil keputusan sidang sinode AM harus dijalankan semaksimal mungkin.
ü   


5.       
Pengolahan Tanah milik Gereja harus bangun toko, rumah kost atau lainnya yang mendatangkan uang demi mendukung pelayanan gereja.
ü   


6.       
Liturgi Ibadah resmi Gerejani tetap paten
ü   


7.       
Pembinaan majelis-majelis jemaat dapat ditingkatkan.
ü   


8.       
Sudah buka rekening umum kemandirian gereja
ü   


9.       
Ibadah sore ditingkat jemaat kota harus dijalankan.
ü   


10.   
Bobot khotbah setiap hamba-hamba Tuhan harus ditingkatkan.
ü   


11.   
Pendeta harus berkhotbah setiap hari minggu berdasarkan keputusan sidang sinode AM
ü   


12.   
Pendeta tidak boleh merangkap jabatan, mengingat tingkat pelayanan harus efisien, efektif dan produktif.
ü   


13.   
Tata Tertip akan ada revisi berdasarkan perkembangan gereja.
ü   


14.   
Sponsor YAKPESMI harus fokus pada tenaga Pendidikan dan Kesehatan
ü   


15.   
Ajaran/aliran Reformasi harus masuk dalam kurikulum pengajaran tingkat sekolah umum, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan, yang dibuka oleh YAKPESMI.
ü   


16.   
IM-GJRP dilibatkan dalam sidang sinode AM sebagai pendengar.
ü   


17.   
Penatua dan Diaken harus orang yang sudah disidi dan dibaptis.
ü   


18.   
Kontribusi Kader Gereja ke rekening kemandirian gereja, Rp. 100.000.00/orang
ü   


19.   
Inventaris (aset) Gereja dapat diperhatikan secara baik.
ü   


20.   
Organisasi sah dibawah rekomendasi gereja adalah sebagai berikut :
·         Sekolah Minggu
·         Persekutuan Anggota Muda-Mudi (PAM)
·         Persekutuan Wanita (PW)
·         Ikatan Mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi Papua (IM-GJRP).
ü   


21.   
Tingkatkan tingkat kerja sama dengan gereja-gereja reformasi.
ü   


22.   
Perlu ada sosialisasi setiap keputusan ke jemaat-jemaat secara intens.
ü   


23.   
Seminar-seminar kerohanian (KKR) perlu dilakukan di setiap kota yang ada.
ü   


24.   
Perlu memperhatikan biaya anak-anak yang kuliah di STTR Wamena dari gereja.
ü   


25.   
Jemaat perlu memperhatikan setiap jenis-jenis persembahan.
·         Kolekte biasa
·         Pengucapan syukur
·         Perpuluhan
·         Sumbangan/kontribusi jemaat ke kas kemandirian gereja.
ü   


26.   
Setiap Mahasiswa/i yang disponsori oleh Gereja (YAKPESMI dan YPRP) harus aktif di gereja.
ü   


27.   
KKR terbuka tidak diizinkan, kecuali yang mencirikan ciri khas reformasi.
ü   


28.   
Surat akte Nikah dari Gereja dapat dikeluarkan bagi keluarga yang sudah sah dinikahkan di Gereja (entah nikah kudus dan nikah masal).
ü   


29.   
Siasat bagi jemaat yang poligami dapat ditindak tegas.
ü   


30.   
Disiplin gereja harus dijalankan agar dapat meningkatkan bobot pelayanan gereja.
ü   



K.    Penutup
Demikian kegiatan seminar kemandirian Gereja Jemaat Reformasi Papua (SK-GJRP) dapat dilaksanakan guna dapat memberikan kontribusi pikiran dalam rangka mendukung upaya gereja menuju gereja yang berkembang, maju dan mandiri.
Laporan pertanggung jawaban kegiatan seminar ini dilakukan untuk dapat diketahui dan dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.
PANITIA PELAKSANA
KEGIATAN SEMINAR KEMANDIRIAN
GEREJA JEMAAT REFORMASI PAPUA (SK-GJRP)

Dorce Loho
Ketua
Christina Maling
Sekretaris

Mengetahui
Badan Pengurus Pusat IM-GJRP


ROBBY ENDAMA
Koord. Biro Kerohanian
FRENGKY MABEL
Ketua Fungsional II






 

HANCUR DIATAS KEMISKINAN (UKAM SENGSARA EPISODE KE-2)

Foto : Lokasi Tambang Emas di Mosomdua (Doc: Tim Penolakan, 25/8/2018) Memasuki era Revolusi Industri 4.0, negara-negara maju seper...