GEREJA JEMAAT REFORMASI PAPUA (GJRP)
Ajaran
Reformed: Itu Apa?
Dr.
Dick Kroneman, Ph.D., Th.D.
30
Maret 2013
1. Kata pengantar
Ajaran Reformed / ajaran Calvinis adalah
ajaran yang diajarkan oleh reformator Yohanes Calvin (1509-1564), bersama-sama
dengan rekan-rekan sekerjanya (termasuk Huldrych Zwingli, Martin Bucer, Heinrich
Bullinger, dan lain-lain) dan pengikut-pengikutnya (termasuk Theodorus Beza
(1509-1605); Hiëronymus Zanchius (1516-1590); Franciscus Gomarus (1563-1641);
Zacharias Ursinus (1534-1583); Caspar Olevianus (1536-1587), dan lain-lain).
Ajaran Reformed
tidak dapat terlepas dari ajaran Reformasi
Gereja pada abad ke-16 di Eropa (Negeri Jerman, Perancis, Swis, Belanda,
Inggris, dan lain-lain).
Di tengah-tengah
penganut Reformasi dalam abad ke-16 ada beberapa aliran:
1.
Aliran Humanisme
(pengikut-pengikut Erasmus dari Rotterdam)
2.
Aliran Anglikan (di negeri
Inggris)
3.
Aliran Luteranisme
(pengikut-pengikut Martin Luther)
4.
Aliran Calvinisme
(pengikut-pengikut Yohanes Calvin)
5.
Aliran Anabaptisme
(pengikut-pengikut Jan van Leiden; Menno Simons, dan lain-lain)
Reformasi
melawan ajaran-ajaran palsu di dalam Gereja Katolik:
1.
Pengampunan dosa dapat
diperoleh melalui pertobatan dan pembayaran uang
2.
Maria dan orang-orang kudus
yang lain adalah pengantara antara Allah dan manusia
3.
Perjamuan kudus (komuni)
merupakan pengulangan pengorbanan Yesus Kristus pada kayu salib
4.
Sakramen-sakramen (pembaptisan,
perjamuan kudus, pengakuan dosa) memberikan keselamatan rohani
5.
Paus adalah kepala gereja yang
mewakili Yesus Kristus
6.
Imam, uskup dan kaum rohaniawan
pada umumnya tidak boleh menikah
Jawaban dari
Reformasi sangat berbeda:
1.
Kembali kepada ajaran Alkitab (Sola Scriptura). Alkitab lebih penting
daripada tradisi / ajaran gereja; ajaran gereja harus sesuai dengan ajaran
Alkitab (patokan utama)
2.
Hanya Yesus Kristus saja adalah
pengantara di antara Allah dan manusia (solus
Christus); pengampunan dosa tidak tergantung dari pertobatan manusia,
tetapi dari kematian Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati.
3.
Perjamuan Kudus tidak merupakan
pengulangan pengorbanan Yesus Kristus. Kematian Yesus hanya terjadi satu kali
saja pada kayu salib dan tidak usah diulangi lagi. Perjamuan Kudus merupakan
peringatan kematian Yesus dan sekaligus menguatkan persekutuan rohani dengan
Allah melalui Yesus Kristus dan Roh Kudus.
4.
Hanya ada dua sakramen (pembaptisan dan perjamuan kudus); Sakramen-sakramen
ini tidak mengerjakan iman, tetapi mereka bermaksud untuk menguatkan iman yang
sudah ada.
5.
Hanya Yesus Kristus adalah
kepala gereja; Roh Kudus hadir di tengah-tengah jemaat di dalam hari orang yang
percaya. Setiap orang yang percaya adalah imam.
6.
Pendeta dan majelis boleh nikah. Pernikahan adalah hal yang
baik yang ditetapkan oleh Allah sendiri.
7.
Kebaktian hari minggu berpusat
pada pemberitaan Firman Allah (khotbah), bukan pada pembagian sakramen
perjamuan kudus. Sakramen-sakramen merupakan meterai dan tanda tangan Allah di
bawah Firman Allah / janji Allah yang disampaikan.
Ringkasan dari
ajaran Reformasi, khususnya seperti itu diungkapkan oleh Martin Luther dan
Yohanes Calvin adalah: Sola Scriptura
(hanya Alkitab saja; bukan tradisi); Solus
Christus (hanya Kristus saja; bukan Maria, orang-orang kudus sebagai
pengantara); Sola Gratia (hanya
karena anugerah Allah; bukan berdasarkan pekerjaan rohani manusia); Sola Fide (hanya melalui iman).
2. Ajaran Yohanes Calvin dan Pengikut-pengikutnya
Gereformeerde
Gemeenten di Belanda dan Gereja Jemaat Reformasi di Papua adalah gereja-gereja
yang termasuk aliran Reformed / Calvinis. Gereja GKI dan GGRI juga termasuk
gereja-gereja reformed. Ajaran itu berakar pada Alkitab dan pada ajaran
Reformasi yang tadi kami bicarakan. Tetapi ajaran ini perlu dibahas lebih
terperinci juga.
Dokumen-dokumen
utama:
1.
Alkitab
2.
Pengakuan Iman Rasuli
3.
Pengakuan Gereja Belanda (1561)
4.
Katekismus Heidelberg (1563)
5.
Fasal-fasal Ajaran Dordrecht
(1619)
6.
Pengakuan Westminster dan
Katekismus Westminster (1648)
Ajaran-ajaran
utama:
Ajaran reformasi berdasar pada Alkitab,
termasuk surat Roma.
1.
Berfokus pada kemuliaan Allah tritunggal (Soli Deo Gloria)
2.
Berdasar pada Firman Allah saja (Sola Scriptura)
3.
Kesatuan Perjanjian Lama dan Baru
4.
Kita dapat menerima keselematan
melalui Kristus saja (Solus Kristus)
5.
Kristus adalah Nabi, Imam, dan Raja
6.
Kita dapat menerima keselamatan
melalui iman saja (Sola fide; sola gratia)
7.
Teologia Perjanjian Allah dengan umatnya
8.
Kepentingan pembaptisan anak
9.
Kepentingan karya Roh Kudus di dalam hati kita / kelahiran kembali orang pribadi
10.
Kepentingan pengenalan tiga bagian: Sengsara, Kelepasan,
Persembahan Syukur kepada Allah
11.
Kerusakan total manusia (Total depravity)
12.
Pemilihan tanpa syarat (Unconditional election)
13.
Penebusan terbatas (Limited atonement)
14.
Anugerah yang tidak dapat ditolak (Irresistible grace)
15.
Ketekunan orang-orang kudus / orang yang percaya (Perseverance of
the saints)
16.
Pemerintahan warga masyarakat diberikan
tugas oleh Allah sendiri
(Bandingkan R.C. Sproul. 1997. What Is Reformed Theology? Understanding the
Basics. Grand Rapids, Michigan: Baker Books. Juga: Stephen Tong. 1994. Reformasi dan Teologi Reformed. Jakarta:
Lembaga Reformed Injili Indonesia. Dan juga: Th. van den End. 2004. Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme.
Cetakan ke-3. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.)
Ecclesia Reformata Semper Reformanda: Gereja Reformasi selalu harus Direformasikan
·
Reformasi ajaran (ajaran alkitabiah)
·
Reformasi hati (pertobatan)
·
Reformasi tingkah laku (etika)
·
Reformasi tata gereja (sistem presbiterial-sinodal; melawan sistem hierarki)
Roma 12:1-2
Konsep
‘Reformasi Lanjutan’ (‘Nadere Reformatie’ dalam Bahasa Belanda; ‘Second
Reformation’ dalam Bahasa Inggris).
Abad ke-17 dan
ke-18: Willem Teellinck; Wilhelmus a Brakel; Gisbertus Voetius; Johanes
Koelman, dan lain-lain:
‘Reformasi
Lanjutan’ dalam hati pribadi orang dan di dalam masyarakat.
3. Pertanyaan dan Jawaban 1 dari Katekismus Heidelberg
Pertanyaan: Apakah
satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati?
Jawaban: Bahwa aku, dengan
tubuh dan jiwaku, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati, bukan milikku,
melainkan milik Yesus Kristus, Juruselamatku yang setia. Dengan darah-Nya yang
tak ternilai harganya Dia telah melunasi seluruh utang dosaku dan melepaskan
aku dari segala kuasa iblis. Dia juga memelihara aku, sehingga tidak sehelai
rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak Bapa yang ada di sorga, bahkan
segala sesuatu harus berguna untuk keselamatanku. Karena itu juga, oleh Roh-Nya
yang Kudus, Dia memberikan kepastian mengenai hidup yang kekal, dan menjadikan
aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya.
4. Pertanyaan dan Jawaban 1 dari Katekismus Besar Westminster
Pertanyaan: Apa tujuan utama dan tertinggi manusia?
Jawaban: Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah memuliakan Allah dan
bersukacita sepenuhnya di dalam Dia untuk selama-lamanya.
5. Peranan / Fungsi Katekismus & Pengakuan Iman
·
Mengaku iman Kristen yang diakui gereja
dan pribadi orang masing-masing
·
Mengajar ajaran Kristen kepada generasi
muda dan orang yang baru menjadi orang Kristen
·
Memberikan bimbingan rohani kepada umat
Kristen
·
Membela ajaran Alkitab terhadap ajaran
palsu yang tidak sesuai dengan Alkitab
·
Memuliakan nama Allah Tritunggal
Pengakuan iman dan Katekismus merupakan
penuntun-penuntun yang menuntun ke Alkitab. Alkitab adalah patokan dasar, sedangkan
Pengakuan iman dan Katekismus adalah patokan yang diturunkan.
6. Perbedaan antara iman sejati dan iman yang bukan sejati
·
Iman sejati
·
Iman historis
·
Iman sementara
·
Iman mujizat
(Bandingkan
Matius 13:1-9; 18-23; Perumpamaan tentang seorang penabur)
Iman sejati
adalah pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang-orang yang percaya dengan
sungguh-sungguh.
Iman sejati bersifat ‘TETAPI’ / ‘NAMUN’
(Mazmur 130; Matius 15:21-28)
Iman sejati bersekutu dengan Allah;
menyerahkan hati kepada Allah
Iman sejati berbuah baik: mengasihi Allah
dan sesama manusia; melarikan diri dari dosa (‘takut akan
TUHAN’)
Iman sejati selalu menantikan keselamatan
dan penyelamatan dari Allah / Tuhan Yesus Kristus
7. Catatan mengenai nama ‘Reformasi’
Nama Gereja di Belanda:
Gereformeerde Gemeenten in Nederland: Gereja Jemaat-jemaat Protestan di
Belanda.
Nama Gereja di Papua: GJPI
(Gereja Jemaat Protestan di Indonesia) à
Gereja Jemaat Reformed di Papua
Nama gereja di
Papua diubah beberapa kali, tetapi dasar ajaran dan dokumen-dokumen dasar
gereja tetap sama, yaitu ajaran Reformasi adalah penting sejak waktu semula
(1984 dan sebelumnya).
Kata ‘protestan’
diturunkan dari kata bahasa Latin ‘pro-testari’, artinya: ‘memberikan kesaksian
mengenai kebenaran [melawan ajaran-ajaran palsu].
Kata ‘reformed’
diturunkan dari kata ‘reformasi’, artinya ‘pembentukan kembali’, ‘pembaharuan
[menurut patokan Firman Allah].
8. Penutupan
Ajaran Reformasi
adalah penting bagi kita semua, khususnya di dalam konteks Papua juga.
Reformasi selalu
diperlukan: Reformasi ajaran, reformasi hati (pertobatan), dan reformasi
tingkah laku kita (etika).
Reformasi
melawan idolatri (penyembahan patung-patung orang kudus). Tetapi idolatri juga
termasuk pemikiran palsu mengenai Allah atau pemikiran yang kurang seimbang
(contohnya, pikiran bahwa Allah tinggal di tempat jauh dan tidak memperhatikan
kami; atau pikiran bahwa Allah adalah ‘Bapa kami’ dan Yesus adalah ‘teman
kami’, tanpa memperhatikan bahwa Allah adalah ‘Raja kami’ yang kudus).
Ajaran Reformasi
juga penting dalam soal-soal yang terkait dengan konteks budaya di Papua,
contohnya rasa takut akan roh-roh jahat, tukang sihir, pengutukan.
Tuhan
terus-menerus memelihara dan melindungi anak-anak-Nya. Sehingga kita tidak usah
takut akan kuasa-kuasa gelap.
Pentinglah bahwa
kita menguji iman kita masing-masing.
Pentinglah untuk
menyelidiki Katekismus Heidelberg dan lain-lain, dan ayat-ayat Alkitab yang
merupakan dasar ajaran Katekismus Heidelberg.
9. Pertanyaan-pertanyaan
A.
Pertanyaan-pertanyaan dari
peserta
B.
Pertanyaan-pertanyaan dari
pembawa materi
Komentar
Posting Komentar