Kilas Balik Pentingnya PPMB IM-GJRP 2016
Oleh : Panuel Maling, ST (Sekum Demisioner)
Sejak memasuki era reformasi, peran pendidikan dalam
pembangunan daerah dan bangsa ini sangat konstruktif. Hal itu ditandai dengan
lahirnya pemimpin – pemimpin baru yang visioner dalam membangun bangsa ini
sejajar dengan negara – negara lain. Aroma reformasi dalam tata pemerintahan di
segala aspek pembangunan sangat jitu yang dimotori oleh persaingan kemajuan
antardaerah. Papua tidak luput dari dampak reformasi yang dilakukan pada akhir
tahun 1990-an. Efek reformasi total dalam pemerintahan negara Indonesia merambat
ke seluruhpenjuru daerah tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Hal itu
menyebabkan, sehingga pemerintah terus berupaya untuk membuat regulasi –
regulasi baru demi memperkokoh dalam rangkaian pembangunan tapi juga
kesejahteraan masyarakat terisolir dan terbelakang.
Di terbitkannya Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua oleh Pemerintah Republik Indonesia
(RI) merupakan dasa warsa kebangkitan pemimpin – pemimpin Papua dalam memimpin
daerah itu sendiri. Meski demikian, sejak lahirnya regulasi tersebut putra
daerah belum leluasa dalam memimpin daerah masing – masing. Hal itu disebabkan
karena pola pikir masyarakat tentang betapa pentingnya peran pendidikan dalam pembangunan
suatu daerah belum merespon secara aktif guna mendukung dalam dunia pendidikan.
Namun perlahan anak – anak di daerah – daerah pedalaman Papua mulai lahir
dengan penuh ilmu, pengalaman dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik. Hal
itu ditandai dengan lahirnya regulasi – regulasi Daerah Otonom Baru (DOB)
dengan tujuan agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sentuhan uluran
tangan pemerintah secara langsung terhadap kehidupan masyarakat yang masih
mendiami dalam garis kemiskinan terbesar di negara ini.
Dalam memimpin bangsa dan negara yang besar ini,
tentu membutuhkan orang – orang yang memiliki visi yang produktif, mental dan
spritual yang kokoh, unggul dalam kepemimpinan, dan tentu pemimpin harus cerdas
dalam menyikapi setiap dinamika modern yang positif untuk membangun daerah –
daerah tertinggal tersebut sejajar dengan daerah – daerah lain. Pola kehidupan
seperti ini tentu para pemimpin Gereja Jemaat Reformasi Papua (GJRP) sudah
sangat respek dalam menyiapkan kader – kader pemimpin yang kompeten dalam
menjadi pemimpin di gereja, masyarakat maupun di pemerintah. Upaya untuk
mengkaderkan pemimpin – pemimpin handal tersebut, gereja mendirikan asrama –
asrama, sekolah – sekolah serta melakukan berbagai kegiatan pendidikan non
formal demi meningkatkan mutu pemimpin yang terpakai di suatu kelak nanti. Dari
sebuah proses yang dilakukan oleh gereja secara berkelanjutan di beberapa tahun
belakangan, akhirnya akhir – akhir ini banyak pemimpin yang memimpin daerah –
daerah pemekaran baru yang dipimpin oleh kader – kader gereja. Kenyataan ini
merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi gereja dan masyarakat dalam
menyiapkan kader – kader pemimpin yang siap terpakai di pemerintah.
Lahirnya seorang pemimpin yang kokoh dalam mental
dan spritual, unggul dalam kepemimpinan dan cerdas dalam menyikapi setiap
dinamika modern yang positif tentu melalui sebuah proses pendidikan yang aktif.
Pendidikan aktif tidak hanya dilakukan di dunia kampus atau pun sekolah. Tapi
proses belajar efektif menjadi pemimpin yang kompetitif dalam kepemimpinan
harus dihendel oleh kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa. Entah itu kegiatan
ekstrakurikuler mahasiswa di dunia kampus maupun dalam organisasi – organisasi
kepemudaan di luar kampus. Ikatan Mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi Papua
(IM-GJRP) telah mengambil andil dalam menciptakan kader – kader pemimpin yang
kompeten dalam kepemimpinan di lembaga swasta maupun di instansi pemerintahan.
Sejak didirikannya IM-GJRP sebagai organisasi semi independent di bawah
nauangan Gereja Jemaat Reformasi Papua dengan tujuan agar menjadikan organisasi
ini sebagai wadah untuk membina dan mengkaderkan mahasiswa GJRP dalam rangka
mempersiapkan calon – calon pemimpin bagi masyarakat, Gereja dan Pemerintah
mempunyai kontribusi besar.
Peran serta Ikatan Mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi
Papua (IM-GJRP) dalam pengkaderan calon – calon pemimpin yang kompetitif tentu
sangat besar. Hal itu ditandai dengan adanya kader – kader IM-GJRP terdahulu
yang kini menduduki kursi kepemimpinan yang strategis dalam pelayanan publik di
kabupaten Yalimo, kabupaten Yahukimo, kabupaten Pegunungan Bintang dan
kabupaten Mamberamo Tengah. Hal itu tentu merupakan sebuah asupan yang
produktif dalam mengeksiskan organisasi IM-GJRP sebagai wadah yang produktif
dalam mengkaderkan pemimpin – pemimpin. Sebagai wadah multi fungsi dalam
belajar kepemimpinan, maka tentu ada program – program kerja pengurus yang
aktif dilajalankan dalam jangka pendek, menengah maupun dalam jangka waktu
panjang. Program pengurus merupakan tolak ukur proses belajar kepemimpinan.
Kegiatan Pembinaan dan Pembekalan Mahasiswa Baru
(PPMB) merupakan kegiatan rutin di setiap tahun. Karena kegiatan PPMB merupakan
program unggulan dalam realisasinya. Karena melalui kegiatan ini pola pikir,
pola hidup, kebiasan buruk dan mental mahasiswa baru yang tidak terdidik itu
dapat dirubuhkan melalui proses pembinaan dan pembekalan. Peran kegiatan PPMB
sangat besar dalam mendidik mahasiswa baru, karena melalui kegiatan PPMB
mahasiswa baru dapat mengenal proses belajar efektif di dunia kampus,
lingkungan hidup, maupun dunia organisasi – organisasi kepemudaan. Bergesernya
pola hidup yang biasa menjadi multi canggih yang ditandai dengan adanya
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) ini merupakan sebuah tantangan
baru yang cukup besar. Oleh sebab itu, pendidikan melalui organisasi ekstrakurikuler
sangat penting karena akan berdampak pada peningkatkan daya tangkap, merubah
kebiasaan berbicara, merubah pola pikir dan ruang pandang yang matang, serta
meredam akses ingin mencoba tanpa ada batas kesadaran.
Berdasarkan rangkaian uraian diatas, maka Badan
Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Gereja Jemaat Reformasi Papua (BPP. IM-GJRP)
dalam program kerja melalui biro pendidikan, pelatihan dan penelitian (Biro
PPP) membentuk panitia pelaksana kegiatan Pembinaan dan Pembekalan Mahasiswa
Baru (PPMB) Tahun 2016 untuk menjalankan rangkaian kegiatan PPMB yang dimaksud
pada tanggal, 25 Mei 2016. Dan kegiatan PPMB telah dilaksanakan sebagaimana
sesuai rencana kerja panitia atas dukungan dari setiap stakeholder IM-GJRP.
Dalam rangka memperkokoh kejayaan IM-GJRP melalui proses pembinaan dan
pembekalan mahasiswa baru (PPMB) maka telah diangkat tema: “Mendidik Mahasiswa/i Baru
IM-GJRP yang Kokoh dalam Mental dan Spritual, Unggul dalam Kepemimpinan, dan
Cerdas dalam menyikapi setiap dinamika modern yang positif, serta meningkatkan
proses dalam menciptakan pemimpin – pemimpin yang berkompeten dan berdaya saing
di dunia pendidikan maupun di dunia kerja”.
Semoga Artikel ini bermanfaat bagi pecandu pembaca sekalian!!
Teleb, wa wa wa..wali, pherop!
Komentar
Posting Komentar